IMLEK BULAN 8 TANGGAL 22 ( Tgl 4 Oktober 2015 )
HARI KEBESARAN GUANG ZE ZUN WANG
Guang Ze Zun Wang (baca: Kuang Ce Cun Wang) dipuja sebagai Dewa Pelindung masyarakat propinsi Fujian (Hok Kian), Kota Quanzhou (baca: Chuen Chow), juga dikenal dengan sebutan "Bao An Zun Wang" dan "Guo Wang Gong" ataupun "Sheng Wang Gong".
Asal usul kedewaan Guan Ze Zun Wang berbeda dengan dewa-dewa lainnya, semasa hidup beliau tidak melakukan pembinaan seperti Ma Co ataupun Dewa Kwan Kong maupun seperti Dewa Lii
Tong Pin (Fu You Da Di) yang harus membina diri dengan segala jerih payah dan menelan berbagai penderitaan. Guan Ze Zun Wang hanyalah seorang anak laki-laki miskin yang berusia belasan tahun, yang mencapai kedewaan karena melayani seorang ahli Feng Shui dengan tulus dan baik hingga diberi petunjuk jalan kedewaan oleh sang ahli Feng Shui.
Tong Pin (Fu You Da Di) yang harus membina diri dengan segala jerih payah dan menelan berbagai penderitaan. Guan Ze Zun Wang hanyalah seorang anak laki-laki miskin yang berusia belasan tahun, yang mencapai kedewaan karena melayani seorang ahli Feng Shui dengan tulus dan baik hingga diberi petunjuk jalan kedewaan oleh sang ahli Feng Shui.
Guang Ze Zun Wang bermarga Guo (baca: Kwok) dengan nama Hong Fu ataupun Zhong Fu, lahir di zaman dinasti Qing (baca: ching), propinsi Fujian (Hokkien), di Kabupaten Nan An, kota Quan Zhou. Guan Zhong Fu sejak kecil telah bekerja sebagai pengembala ternak dan sangat berbakti kepada orang tuanya. Dengan penuh ketelatenan dan kesabaran, ia merawat ibunda yang cukup tua, sedangkan ayah tercintanya telah wafat sewaktu Zhong Fu masih kecil. Zhong Fu kecil dalam bimbingan ibunda yang berhati mulia, sejak usia dini telah memiliki sifat rendah hati, rajin bekerja dan berbudi luhur, terbukti dengan riang gembira pagi-pagi ia mengembala ternak yang dipercayakan kepadanya. Sifat mulia yang dimiliki Zhong Fu kecil sangat jelas terlihat, walaupun ia bekerja pada tuan tanah yang kaya raya namun kikir, ia tidak pernah mengeluh dan gusar dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. Bahkan dengan kebijaksanaan serta cinta kasih yang luar biasa, ia membantu seorang ahli Feng Shui yang diundang oleh tuannya untuk melihat Feng Shui/ susunan tata letak makam orang tua hartawan itu. Karena sifat tuannya yang sangat kikir, sehingga memberikan makanan yang sangat sedikit dengan lauk pauk sederhana kepada sang ahli Feng Shui bahkan menyajikan daging kambing busuk yang mati terjatuh di lubang tinja. Sang ahli Feng Shui sangat gusar setelah mengetahuinya sehingga ia sengaja tidak memberitahukan letak Feng Shui untuk makam orang tua Hartawan kikir tersebut malahan memberitahukan kepada Zhong Fu kecil yang sering membantunya.
Sang ahli Feng Shui bertanya kepada Zhong Fu : "Kamu memilih kehidupan seorang raja ataupun menjadi dewa? Kehidupan seorang raja hanya bisa dinikmati selama satu kehidupan namun menjadi dewa maka akan mendapatkan pemujaan dari manusia sampai selamanya." Zhong Fu kecil menjawab : "Aku memilih menjadi Dewa", akhirnya sang Ahli Feng Shui meminta Zhong Fu membawa abu ayahnya untuk dimakamkan pada tempat yang perhitungan Feng Shui yang sangat bagus, bahkan memberi petunjuk agar Zhong Fu melakukan meditasi di Gunung Feng Huang, tak lama kemudian Zhong Fu berhasil mencapai kedewaan.
Masyarakat setempat yang mengetahui hal ini kemudian membangun sebuah kelenteng kecil untuk memujanya. Zhong Fu yang telah mencapai kedewaan sering menampakkan diri untuk menolong orang-orang yang ditimpa kesusahan dan memberi kontribusi besar dalam keamanan masyarakat. Akhirnya masyarakat setempat memuja beliau sebagai "Bao An Zun Wang" (baca: Pao An Cun Wang atau Raja Mulia Pelindung Keamanan), kemudian merenovasi kelenteng beliau menjadi kelenteng besar. Kelenteng besar di atas gunung Feng Huang, propinsi Quan Zhou adalah kelenteng utama Guang Ze Zun Wang (Kwee Seng Ong).
Pratima Guang Ze Zun Wang berbeda dengan pratima dewa lainnya, karena sebelah kakinya dilipat sementara sebelah lagi terjuntai ke bawah, konon saat ibunya menemuinya di atas gunung, tepat pada saat transform kedewaan Zhong Fu, sang ibu ingin menariknya namun hanya berhasil menarik kaki kiri, sementara kaki kanan masih dilipat dalam posisi semadhi/meditasi lalu mencapai kedewaan.
Saat masyarakat kota Quan Zhou mengungsi ke Taiwan, mereka akan membawa serta pratima Guang Ze Zun Wang yang ditempatkan di sebuah kotak kecil, mereka yakin bahwa Guan Ze Zun Wang khusus melindungi orang-orang yang merantau ke luar negeri, sehingga hingga kini para imigran Quan Zhou yang tersebar di mana-mana selalu memuja Guan Ze Zun Wang.
sumber : facebook/suzume
sumber : facebook/suzume
No comments:
Post a Comment